Sabtu, 13 Oktober 2012

Cinta???seperti ini nih...

Ketika CINTA nyaris meng-KO-kanmu, apa yang harus kau lakukan?

Ketika cinta itu hadir tiba-tiba, sungguh tak terbendung, hanya akibat berbicara beberapa tutur kata saja... dan engkau pun merenung, "Ya Allah, apakah ini yang dinamakan cinta? Dan apakah cinta ini Engkau hadirkan ke dalam diriku sebagai ujian ataukah peluang?"

Sugesti terbaik seperti apa yang bisa aku lakukan?
Cinta itu unik, ia hadir seringkali bukan untukmu, melainkan engkau hanyalah perantara, sebagai penebar cinta itu. Semakin dalam cinta itu menusuk dan menghujam ke hati mu, berarti semakin banyak cinta yang dapat kau tebar ke semesta. Dan artinya semakin besar pula potensimu memasuki hati yang lebih dalam lagi di mana di sana bersamayam Nur Ilahi yang cintanya lebih sejati....

 Jika engkau bisa mencintai manusia dengan ke dalaman 10 km menuju titik hati mu, maka engkau seharusnya bisa mencintai Tuhanmu lebih dalam dari itu. Cinta kepada manusia itu bisa dijadikan jalan tercepat menuju cinta Allah. Cinta yang dalam kepada manusia bisa kau jadikan jalan TOL menuju Allah SWT. Jangan sampai cintamu kepada makhluk mengalahkan cintamu kepada Zat yang Menciptakan Cinta dan Makhluk itu.

Ketika cinta itu hadir, maka lupakan stimulatornya, tapi kembalilah kepada Inspiratornya. Semakin dalam cinta itu, semakin menusuk cinta itu, maka semakin besar peluang Anda dekat dengan Tuhan. Caranya, bagikan saja cinta yang hadir itu kepada alam semesta. Jangan kau pendam sendiri di lubuk hatimu, karena cinta yang tak kau tebarkan akan menjadi penyakit dan mewujud cinta yang tak sejati, yaitu bisa menghalangi hadirnya cinta yang lebih sejati.

Maka Bagikanlah cinta itu dengan penuh cinta kasih.. Bukankah karena engkau banyak berbagi maka cinta hadir dalam dirimu, kepada dirimu? itu sebabnya, Sungguh, seharusnya, Ketika semakin dalam cinta masuk ke relung hati mu..maka semakin banyak pula engkau bisa berbagi; berbagi cinta, ilmu, dan kasih sayang kepada manusia dan alam semesta....


 Sumber Page FP : Spiritual Sinergi Semesta (S3) Wallahu alam

Rabu, 10 Oktober 2012

Apakah kejahatan itu ada?

Seorang profesor yg atheis berbicara dalam seminar dikampus.

Prof: "Apakah Tuhan menciptakan segala yg ada?"

Mhs semua : "Betul,Dia yg menciptakan semuanya."

"Tuhan menciptakan semuanya?" tanya prof sekali lagi.

"Ya prof, semuanya," kata mahasiswa itu.

Prof: "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan."

Mhs itu terdiam & kesulitan menjwb hipotesis prof tsb. Suasana hening dipecahkan oleh suara mahasiswa lainnya, "Prof, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Prof.

Mhs : "Prof, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja dingin itu ada."

Mhs itu menyangkal, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tdk ada. Menurut hukum fisika, yg kta anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu-460F adalah ketiadaan panas sama sekali & semua partikel menjadi diam & tdk bisa bereaksi pada suhu tsb. Kita menciptakan kata dingin utk mendeskripsikan ketiadaan panas".

Mhsw itu melanjutkan... "Prof, apakah gelap itu ada ?"

Prof menjwb, "Tentu saja itu ada."

Mhsw itu menjwb, "Sekali lagi anda salah, Prof. Gelap jg tdk ada. Gelap adalah keadaan dimana tdk ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bsa menggunakan prisma Newton utk memecahkan cahaya jadi beberapa warna & mempelajari brbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mngukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dgn berapa intensitas cahaya di ruangan tsb. Kata gelap dipakai manusia utk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mhsw itu bertanya, "Prof, apakh kejahatan itu ada ?"

Dengan bimbang prof itu menjwb, "Tentu saja !"

Mahasiswa itu menjwb, "Sekali lagi anda salah, Prof. Kejahatan itu TIDAK ADA. Kejahatan adalah ketiadaan TUHAN di dalam DIRI seseorang. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adlh kata yg dipakai manusia utk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan di dalam diri. Tuhan tdk menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dr tak adanya Tuhan dihati manusia." Profesor itu terdiam.. Tahukah Anda.. mhs itu adalah: ALBERT EINSTEIN..

Senin, 28 Mei 2012

Pengalaman Pertama Memberiku Pelajaran

Kisah ini berawal semenjak aku mendapat tugas dari salah satu dosen mata kuliah kewirausahaan dan pemasaran sosial di fakultasku. Tugas ini tidak seperti tugas pada umumnya yang diberikan oleh dosen – dosen lainnya. Biasanya, dosen memberi tugas menyusun makalah dengan bejibun literaturnya. Walaupun tugas menyusun makalah itu sulit dan ribet, tetapi dua – tiga hari dapat diselesaikan, bahkan kalau kepepetpun semalem bisa jadi. Namun, untuk tugas dari dosenku yang satu ini, aku memperlukan waktu satu bulan untuk menyelesaikannya.

Tugas itu adalah membeli kondom. Kalau dikatakan sulit, sebenarnya tidak terlalu sulit, malah dapat dibilang sangat mudah. Kelihatannya memang simple, tapi ketika membelinya harus di waktu malam hari dan di Apotik, hal itu membuatku berpikir 100 kali untuk membelinya. Mungkin memang aku yang terlalu lebay, karena setelah satu minggu tugas itu diberikan, aku bertanya kepada temanku apakah sudah membeli kondom atau belum, banyak dari mereka sudah membelinya.

Tugas itu diberikan sekitar pertengahan bulan April dan dikumpulkan akhir Mei. Beberapa kali dosenku mengingatkan sewaktu masuk ke kelasku. Tetapi hingga tanggal 16 Mei aku belum juga membelinya. Banyak faktor yang membuatku tidak segera membeli, salah satunya adalah karena aku tinggal dirumah sehingga sulit untuk minta ijin keluar rumah malam – malam dengan alasan membeli kondom. Selain itu, karena aku hanya tinggal dengan kedua orang tuaku, aku bingung harus membelinya dengan siapa.

Dan waktu yang dinantikan itupun tiba. Hari itu hari jumat, 18 Mei 2012, hari libur panjang memperingati kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada tanggal 17 Mei 2012. Aku memilih hari itu karena saat itu kakakku yang menempuh pendidikan taruna Akmil di Magelang mendapat cuti sehingga aku bisa mengajaknya untuk menemaniku. Awalnya aku ragu ketika meminta kakakku menemaniku. Tetapi jika tidak hari itu aku mengajaknya, mungkin tidak ada kesempatan lain. Akhirnya aku mengajak kakakku ke Apotek tanpa mengatakan tujuanku ke apotek.

Aku dan kakakku ke apotek sekitar pukul 20.00 WIB. Di tempat tinggalku yaitu di Ungaran banyak sekali apotek, tetapi aku sengaja mengambil tempat yang agak jauh dari rumahku yaitu di apotek kimia farma. Apotek kimia farma adalah apotek yang cukup besar dan lengkap.

Ketika sampai disana, aku mengajak kakakku untuk masuk juga. Niatnya aku ingin kakakku menemaniku berbicara dengan penjaga apotek, tetapi dia malah duduk di kursi tunggu. Yasudahlah, akhirnya aku berjalan dengan agak ragu – ragu menuju meja apoteker. Waktu itu apotek disana sangat ramai. Ada tiga penjaga apotek diantaranya dua cewek dan satu cowok serta ada dua pembeli. Aku sengaja menunggu pembeli keluar dulu sebelum aku menuju meja apoteker. Setelah pembeli keluar, mas – mas penjaga apoteknya bertanya kepadaku,
“Cari apa mbak?”dengan senyum pastinya.
“Ada kondom mas?”dengan suara lirih ragu – ragu.
“Oh, ada mbak itu disitu banyak,” menunjuk lemari kaca dibelakangku. Ekspresinya biasa saja, mungkin karena di apotek itu sudah sering datang pembeli kondom dan aku dianggapnya sebagai ibu – ibu yang ingin membeli kondom untuk suaminya. Aku mencari – cari bingung (maklum belum pernah lihat kondom sebelumnya),
“Yang mana to mas?” tanyaku lagi.
“Itu lho mbak disitu,”
‘Pantesan dari tadi nyari gak ketemu lha wong ternyata bungkusnya kayak bungkus permen, ada gambar mangganya lagi,’kataku dalam hati.

Ada banyak merk kondom disana dan aku mengambil beberapa sample untuk kutaruh di meja apoteker. Lagi asyik – asyiknya mengambil kondom, tiba- tiba pembeli berdatangan. Ada sekitar tiga pembeli, dua cowok dan satu cewek yang datang, entah membeli apa aku tidak terlalu memperhatikan. Saat itu juga nyaliku menciut, tapi tak apalah cuek aja.
“ Mas, boleh tanya – tanya gak?”lagi – lagi masnya yang lagi nganggur,
jadi aku bisanya tanya ke masnya walaupun disambi ngurusi pembeli lain.
“Ya bisa,”
“Mas, ini bedanya apa sih mas?” waktu itu aku ambil sekitar 6 merk kemasan kondom, setiap kemasan berisi 3 kondom. Yang aku ingat merknya simplex dan durex.
Sambil menunjuk – nunjuk, mas nya menjelaskan, “Yang ini kualitasnya bagus, yang ini bergerigi, ini ada mintnya, ini buat yang ukuran besar, kalau yang ini biasa aja mbak hanya beda dirasa.”
“Hmmm....oh gitu, trus kalo harga – harganya berapa?”tanyaku sambil ngangguk – angguk tanda mengerti.
“Kalau yang durex 7000, simplex 6000, kalau yang bagus itu 9000, mau yang mana mbak?”
Sepertinya mas penjaga apotek sudah agak sebal karena aku terlalu banyak bertanya, dia pun beralih ke pembeli lain. Sedangkan pembeli cowok yang ada disampingku melihat aneh ke arahku, bingung mungkin. Aku beralih bertanya ke mbak penjaga apotek,
“Mbak, ada yang buat cewek?”
“Yang buat diminum apa buat kontrasepsi?”tanya mbaknya balik ke aku. Aku berpikir bingung dalam hati, kondom kok diminum, mungkin maksudnya tablet kali ya. Aku jawab aja,
“Kontrasepsi mbak,” semoga mbaknya gak ikut bingung.
“Habis mbak stoknya,” tiba – tiba masnya nyeletuk.
“Ooo..yaudah mas, beli yang ini aja,” kataku sambil mengambil kemasan dengan merk simplex rasa mangga.

Setelah aku membayarnya, aku menuju ke tempat kakakku dan mengajaknya keluar. Anehnya kakakku tidak bertanya apa – apa, mungkin tidak mendengar percakapan antara aku dan penjaga apotek. Sesampainya dirumah, aku ditanya ibuku ke apotek beli apa. Belum sempat menjawabnya, ibuku mengambil bungkus kondom itu dan mengiranya permen rasa mangga. Kemudian baru aku jelaskan semuanya kepada ibuku tentang tugas membeli kondom itu. Aku membuka kemasan kondom dan melihatnya. Aku buka gulungannya untuk melihat lebih detail. Bentuknya panjang, elastis, licin, dan berminyak.

Itulah pengalaman pertamaku membeli kondom. Pengalaman ini memberiku pelajaran bahwa sebagai orang kesehatan kita tidak boleh merasa tabu untuk mengenal hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Selain sebagai alat kontrasepsi, kondom juga bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit sexual. Kini aku mengerti bahwa kondom telah banyak dijual di apotek dan mudah untuk didapatkan. Tetapi yang masih belum aku mengerti, kenapa angka ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih tinggi? Maka sebagai orang kesehatan, aku harus bertanggungjawab dengan kejadian tersebut.(Rosi Fariska/28/05/12

Selasa, 17 April 2012

Biarlah


Biarlah,,
Yang sudah berlalu
Jangan biarkan diri menoleh kebelakang
Jika luka tak dapat lagi ditukar
dengan 1000 gram emas sekalipun

Biarlah,,
Paku itu meninggalkan lubangnya
Seketika dicabut terasa perih
bagaikan luka sayat tersiram oleh asam

Biarlah,,
Masa lalu memang terlampau jauh untuk dikejar
Hanya kematianlah yang paling dekat
Apadaya jika diri telah berdiri disini
Meninggalkan masa lalu berjalan menuju kematian

Jika kata itu memang harus terucap
BIARLAH kata maaf yang keluar
MAAF untuk segala kehidupan
Yang penuh dengan lubang di hati

_Rose.she_18/04/12_03.51

Rabu, 28 Maret 2012

REALITAS POLITIK YANG MENGGELAPKAN DEMOKRASI INDONESIA

Latar Belakang

Berbicara mengenai politik di negara ini tidak akan pernah ada ujungnya. Kita mengaku tinggal di sebuah negara yang katanya memiliki berbagai macam budaya, negara yang tanahnya memiliki kekayaan alam yang melimpah, beribu pulau berjajar sepanjang perairannya, dan rakyatnya begitu ramah. Akankah kita bangga dengan apa yang telah kita miliki? Tidakkah sebenarnya kita hanya menggunakan topeng masa lalu kita? Para pejuang dan pahlawan negeri ini pasti telah menangis di alam kuburnya ketika mendengar budaya yang ditinggalkannya telah dicuri, tanah yang telah diperjuangkannya diinjak dan ditempati oleh para penjilat yang rakus, rakyatnya yang begitu ramah telah berubah menjadi rakyat yang anarkis karena tak tahan menahan penderitaan hidup. Sebuah kata demokrasi yang telah dijadikan dasar pemerintahan ini hilang entah kemana. Demokrasi masa kini hanya menimbulkan protes dan demo dimana-mana yang acap kali tidak memiliki makna dan hasil apapun.

Sebagai seorang mahasiswa yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme marilah kita tengok sejenak dan menyadarkan diri kita tentang arti penting demokrasi. Dalam pembahasan ini akan diuraikan tentang masalah politik Indonesia yang menyebabkan terbelenggunya sistem demokrasi sehingga menjadikan rakyat bersifat apolitik yaitu tidak peduli akan sistem politik yang berjalan di negeri ini. Sebuah pernyataan presiden yang mengakui bahwa demokrasi tidak sepantasnya untuk dipaksakan. Inilah sebuah realitas politik yang menyebabkan gelapnya demokrasi negeri ini.


Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Telah kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara yang menerapkan sistem demokrasi dalam menjalankan pemerintahannya, yaitu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sistem demokrasi telah dijadikan sebagai bahan ajar baik di bangku SMP, SMA, atau bahkan di bangku kuliah sehingga kita tentunya telah paham dan mengerti apa itu demokrasi dan bagaimana seharusnya sistem ini diterapkan. Sistem demokrasi telah dianut dan dijalankan oleh bangsa Indonesia sejak pertama berdirinya negara ini. Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi. Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua adalah demokrasi terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah demokrasi yang saat ini masih dalammasa transisi.
Keempat demokrasi di atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tahun 1945-1959; Demokrasi Parlementer, dengan ciri;
a) Dominasi partai politik di DPR
b) Kabinet silih berganti dalamwaktu singkat
c) Demokrasi Parlementer ini berakhir dengan Dekrit Presiden 1959.
2. Tahun 1959-1965; Demokrasi Terpimpin, dengan ciri-ciri:
a) Dominasi presiden, yang membubarkan DR hasil Pemilu 1955,menggantikannya dnegan DPR-GR yang diangkat oleh Presiden, juga diangkat presiden seumur hidup oleh anggota parlemen yang diangkat presiden itu.
b) Terbatasnya peran partai politik
c) Berkembangnya pengaruh komunis
d) Munculnya ideologi Nasional, Agama, Komunis (NASAKOM)
e) Meluasnya peranan militer sebagai unsur sosial politik
f) Demokrasi terpimpin berakhir dengan pemberontakan PKI September 1965.
3. Tahun 1965-1998; Demokrasi Pancasila; dengan ciri-ciri:
a) Demokrasi berketuhanan
b) Demokrasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab
c) Demokrasi bagi persatuan Indonesia
d) Demokrasi yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
e) Demokrasi berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kita tidak menafikan betapa indah susunan kata berkaitan dengan Demokrasi Pancasila, tetapi pada tataran praksis sebagaimana yang kita lihat dan rasakan. Kala itu dikenal politik massa mengambang, yakni eksistensi dan kiprah partai politik hanya sampai di tingkat kabupaten/kota. Tetapi dipihak lain dengan pongah, arogan dan brutal partai hegemonik dihidupkan sampai ke pelosok-pelosok desa. Periode ini berakhir dengan tumbangnya rezim orde baru di bawah komando jenderal besar Soeharto.
4. Tahun 1998- sekarang, orde reformasi dengan ciri-ciri enam agenda:
a) Amandemen UUD 1945
b) Penghapusan peran ganda (multifungsi) TNI
c) Penegakan supremasi hukum dengan indikator mengadili mantan Presiden Soeharto atas kejahatan politik, ekonomi dan kejahatan atas kemanusiaan.
d) Melaksanakan otonomi daerah seluas-luasnya
e) Penegakan budaya demokrasi yang anti feodalisme dan kekerasan
f) Penolakan sisa-sisa Orde Lama dan Orde Baru dalam pemerintaha

Demokrasi dalam arti sebenarnya terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia. Dengan demikian ia merupakan fitrah yang harus dikelola agar menghasilkan output yang baik. Setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat. Dengan demikian, demokrasi pada dasarnya memerlukan aturan main. Aturan main tersebut sesuai dengan nilai-nilai Islam dan sekaligus yang terdapat dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah. Di masa transisi, sebagian besar orang hanya tahu mereka bebas berbicara, beraspirasi, dan berdemonstrasi. Namun aspirasi yang tidak sampai akan menimbulkan kerusakan. Tidak sedikit fakta yang memperlihatkan adanya pengrusakan ketika terjadinya demonstrasi menyampaikan pendapat. Untuk itu orang memerlukan pemahaman yang utuh agar mereka bisa menikmati demokrasi. Demokrasi di masa transisi tanpa adanya sumber daya manusia yang kuat akan mengakibatkan masuknya pengaruh asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah tantangan yang cukup berat juga dalam demokrasi yang tengah menapak. Pengaruh asing tersebut jelas akan menguntungkan mereka dan belum tentu menguntungkan Indonesia. Dominannya pengaruh asing justru mematikan demokrasi itu sendiri karena tidak diperbolehkannya perbedaan pendapat yang seharusnya menguntungkan Indonesia. Standar ganda pihak asing juga akan menjadi penyebab mandulnya demokrasi di Indonesia.

Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh adalah ia memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan juga bangsa. Misalnya saja, demokrasi bisa memaksimalkan pengumpulan zakat oleh negara dan distribusinya mampu mengurangi kemiskinan. Disamping itu demokrasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan kepentingan rakyat banyak seperti masalah kesehatan dan pendidikan. Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat. Demokrasi di negara yang tidak kuat akan mengalami masa transisi yang panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi di negara kuat (seperti Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang kuat justru tidak akan mampu mensejahterakan rakyatnya. Negara yang kuat tidak identik dengan otoritarianisme maupun militerisme.

Harapan rakyat banyak tentunya adalah pada masalah kehidupan ekonomi mereka serta bidang kehidupan lainnya. Demokrasi membuka celah berkuasanya para pemimpin yang peduli dengan rakyat dan sebaliknya bisa melahirkan pemimpin yang buruk. Harapan rakyat akan adanya pemimpin yang peduli di masa demokrasi ini adalah harapan dari implementasi demokrasi itu sendiri. Di masa transisi ini, implementasi demokrasi masih terbatas pada kebebasan dalam berpolitik, sedangkan masalah ekonomi masih terpinggirkan. Maka muncul kepincangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik dan ekonomi adalah dua sisi yang berbeda dalam sekeping mata uang, maka masalah ekonomi pun harus mendapat perhatian yang serius dalam implementasi demokrasi agar terjadi penguatan demokrasi.

Kegagalan Demokrasi dan realisasinya

Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berkumpul, dan berpolitik dimana masyarakat mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

Namun, kini kita lihat kenyataan yang ada sekarang ini, berbagai masalah politik dan manipulasinya telah menggelapkan negeri yang katanya cinta damai ini. Kerumitan akibat luasnya ruang lingkup konflik di tanah air, merupakan potensi gangguan kekerasan. Bentuk keragaman dengan konsekuensi menguatnya politik kekerasan, muncul karena adanya berbagai macam alasan, seperti kegagalan lembaga-lembaga politik dan hukum untuk menyediakan perangkat/aturan bagi penyelesaian konflik maupun mengatasi keluhan-keluhan, konsolidasi (penguatan) identitas-identitas komunal dimana kelompok-kelompok bersaing mendapatkan akses untuk atau kendali atas sumber-sumber ekonomi, dan penggunaan kekerasan yang dijatuhkan oleh negara (state-sanctioned violence) untuk menghasut atau menekan konflik. Dalam kontek ini, klaim bahwa Indonesia adalah suatu budaya yang penuh kekerasan (a violent culture) hanyalah sebuah klaim politik yang dapat dimanfaatkan untuk membenarkan kembalinya penguasa yang otoriter dan kekerasan negara berikutnya. Berdasarkan realitas politik seperti itu, paham multikulturalisme diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap proses demokratisasi.

Masalah yang sering timbul saat ini adalah rakusnya para pejabat pemerintahan terhadap uang rakyat. Korupsi yang mereka lakukan tidak lagi sembunyi-sembunyi tetapi mereka beramai-ramai dan membentuk kelompok serta jaringan untuk menikmati uang rakyat. Mereka satu sama lain menutupi borok teman-temannya, karena hanya dengan tutup mulut mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah. Manipulasi yang di lakukan oleh para pejabat pemerintahan ini tentunya menimbulkan protes dari para rakyat yang merasa dirugikan akibat ulah pemerintah tersebut dengan melakukan demo dan kekerasan serta merusak sarana yang ada. Inilah bentuk demokrasi yang salah, karena demokrasi yang diterapkan baik oleh pemerintah maupun rakyat tidak mencerminkan tujuan dari demokrasi itu sendiri yaitu perdamaian.

Berdasarkan surat kabar harian Kompas, 9 Desember 2010, Ranah politik Indonesia sepanjang 2010 ini didominasi oleh peran tiga aktor, yaitu kelompok partai politik, Presiden, dan mahasiswa/aktivis. Sementara itu, kelompok lainnya, seperti militer dan pengusaha, jauh di luar arena permainan. Ketiga kelompok strategis tersebut saling terkunci dan mengunci satu sama lain. "Akibatnya, politik menjadi deefektif karena energi tiap aktor, utamanya partai politik dan Presiden, terkuras untuk melakukan manuver politik, baik dalam arti mempertahankan diri maupun melakukan kontestasi," kata pengamat politik, Sukardi Rinakit, Kamis (9/12/2010) di Jakarta. Hampir semua partai, utamanya empat partai yang memperoleh suara terbanyak pada Pemilu 2009, terkunci oleh suatu kasus pada 2010. Partai Demokrat disandera skandal Bank Century, Golkar oleh kasus mafia pajak Gayus HP Tambunan, PDI-P oleh kasus pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom, dan PKS oleh kasus L/C Misbakhun. "Masing-masing dari mereka tiarap mana kala kasusnya mencuat dan menjadi diskursus publik," katanya.
Situasi seperti ini, kata Sukardi, menyedot energi keempat partai tersebut. Mereka seperti kehilangan fokus. Partai-partai koalisi di dalam Sekretariat Gabungan alias Setgab lebih sibuk memikirkan hal-hal sepele, seperti kocok ulang formasi kabinet daripada mendorong kinerja pemerintah secara keseluruhan. Sebaliknya, partai-partai oposisi, terutama PDI-P, tidak bergairah terlibat dalam kebijakan-kebijakan pemerintah. Kondisi tersanderanya partai politik memberi ruang bagi Presiden untuk mengunci parpol koalisi. Namun, Sukardi mengatakan, di sinilah ironi politik terjadi.
"Melihat karakter Presiden yang peragu, partai-partai mitra koalisi justru memanfaatkan Setgab sebagai arena untuk mengontes Presiden apabila kepentingan partai terganggu. Akibatnya, urusan strategis menyangkut manajemen pemerintahan dan ketatanegaraan seperti pemilihan ketua KPK, Komisi Yudisial, Kapolri, dan Jaksa Agung, menjadi berlarut-larut. Karena tekanan partai tersebut, Presiden seperti tersandera dan praktik 'karetisasi' politik Presiden pun menjadi tak terelakkan," kata Sukardi. "Karetisasi" politik ini diperburuk oleh komunikasi Presiden yang high context dan tak efektif. Ini bukan saja membuat publik tidak paham maksud Presiden, tetapi juga memicu konflik. Komentar tentang monarki Yogyakarta, katanya, adalah contoh terakhir dari komunikasi Presiden yang deefektif.
Demokrasi Bukan untuk Dipaksakan

Banyaknya aksi protes yang dilakukan oleh berbagai kalangan seperti para buruh yang berontak terhadap kenaikan harga bahan pangan, karyawan pabrik yang menutut kenaikan gaji, dan khususnya para mahasiswa yang berdemo atas nama rakyat sebenarnya adalah sebuah bentuk demokrasi yang dipaksakan. Dipaksakan disini memiliki arti sebuah tuntutan yang memaksa pemerintah untuk mendengar suara rakyat. Apakah sebuah sistem demokrasi itu harus tumbuh karena paksaan?
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, demokrasi bukan sesuatu yang dapat dipaksakan dari luar. Sebaliknya, demokrasi harus ditumbuhkan dari dalam masyarakat itu sendiri atau melalui pemberian kesempatan dan ruang yang lebih luas serta pemberdayaan masyarakat. Demokrasi yang dipaksakan dari luar, justru dapat menimbulkan komplikasi politik, yang pada akhirnya dapat menguras tenaga dan daya dorongnya. Presiden Yudhoyono menyampaikan hal itu saat membuka Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum/BDF) Ke-3 di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2010). Dalam acara itu, hadir tiga kepala pemerintahan, yaitu Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, Sultan Brunai Darussalam Hasannal Bolkiah dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan para menteri luar negeri serta utusan dari 71 negara dan peninjau lainnya.
"Berbagai fakta perkembangan dan dinamika selama kurun waktu 10 tahun lamanya, menunjukkan demokrasi di Indonesia telah menghasilkan stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang signifikan," ujar Presiden Yudhoyono. Belajar dari pengalaman itulah, tambah Kepala Negara, demokrasi bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya. "Bukan pula sesuatu yang dipaksakan dari luar. Akan tetapi, justru harus ditumbuhkan dari dalam masyarakat itu sendiri (home grown), melalui pemberian kesempatan dan ruang yang lebih luas serta pemberdayaan mereka. Kalau dipaksakan dari luar, bisa menimbulkan komplikasi politik," lanjutnya.
Presiden Yudhoyono sebelumnya memaparkan pengalaman demokrasinya di Indonesia sejak reformasi tahun 1998-1999 silam, yang telah mengubah tatanan politik, tata kelola pemerintahan dan etika bernegara. Dicontohkan oleh Presiden di antaranya mulai dari perubahan sistem politik yang sentralistik menjadi desentralistik, pemilihan umum yang berlangsung jujur, adil, terbuka dan transparan, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung serta pemilihan kepala daerah, penyelesaian konflik sampai penanganan kejahatan terorisme.

Kesimpulan

Demokrasi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dipaksakan. Demokrasi berasal dari hati nurani masyarakat itu sendiri. Sifat masyarakat yang apolitik terhadap negara adalah sebuah wujud demokrasi yang dipaksakan. Apakah mungkin masyarakat tetap bersuara jika suaranya tidak didengar? Banyaknya penduduk di Indonesia yang membludhag adalah sebuah pemicu permasalahan utama sulitnya diberlakukan demokrasi yang ideal. Disini kita tidak bisa menyalahkan pada salah satu pihak, bukan pemerintah ataupun masyarakatnya, tapi ini adalah kesalahan bersama jika memang kita mengaku sebagai negara yang demokrasi yaitu harus ada komunikasi dan rasa kekeluargaan atas dasar tanggung jawab bersama.

Saran

Kita semua adalah rakyat Indonesia, tidak ada istilah pemerintah ataupun rakyat jelata. Seorang pejabat pemerintahan akan menjadi rakyat biasa seperti kita ketika mereka melepas jabatannya. Sehingga marilah kita menyadari arti demokrasi, saling bekerja sama dalam segala hal. Tak akan pernah ada masalah yang dapat terselesaikan jika antara satu dengan lainnya saling menyalahkan. Jika kita menyadari diri kita salah, marilah kita berpikir seberapa banyak orang yang dirugikan akibat kesalahan kita. Tanamkanlah pada diri kita sebuah pemikiran yang bermoral sehingga orang lain senang dengan apa yang kita kerjakan.




DAFTAR PUSTAKA
www.kompas.com
www.forum-politisi.org
www.news.okezone.com
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/12/09/72613/Demo-Korupsi-dengan-Aksi-Teatrikal
http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2081208-penduduk-miskin-ri-kali-penduduk/
http://www.tempointeraktif.com/index/

Senin, 26 Maret 2012

Browsing Ring Solusi Cerdas Cegah Penyakit Kardiovaskuler


Dewasa ini, aneka kuliner menjadi bagian gaya hidup, menikmati brownies pun menjadi hal yang tak terpisahkan dari keseharian masyarakat, dari anak-anak, dewasa, maupun orang tua, bahkan menjadi sajian dan pilihan favorit snack santai. Seiring dengan berkembangnya zaman, gerai brownies semakin menjamur dengan berbagai variasi aroma, warna, dan campuran bahan. Cita rasa dan sajian brownies umumnya dibuat sekadar untuk memenuhi sensasi, hasrat dan kepuasan para penikmat brownies.

Teksturnya yang padat ini memilki komponen utama yang terdiri dari telur, lemak, gula, dan terigu. Komposisi tersebut umumnya lebih bersifat komersial, unggul dalam kandungan karbohidrat, akan tetapi belum memenuhi kebutuhan gizi ideal. Jika pemenuhan karbohidrat telah menjadi pola hidup masyarakat tanpa memperhatikan komponen penyeimbang, akan berefek pada penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi, jantung, diabetes melitus, dan khususnya penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular (sistem pembuluh darah dan jantung). Oleh karena itu diperlukan solusi yang tidak hanya mementingkan aspek lezat tetapi juga mampu mencegah dan mengobati efek degeneratif tersebut, salah satunya yakni pembuatan inovasi brownies berbahan dasar singkong dengan penambahan coklat serta memperhatikan aspek gizi seimbang.

Brownies Singkong Kering (Browsing Ring) ini merupakan hasil dari PKM-Kewirausahaan lolos didanai DIKTI 2012 karya mahasiswa Undip, Mamuroh (MIPA), Pawit Sumiyati (FKM), dan Rosi Fariska (FKM). Browsing Ring adalah inovasi brownies lezat dan sehat, berbahan dasar singkong dengan penambahan cokelat, serta dengan komponen yang seimbang sebagai solusi terapi dan pencegahan penyakit kardiovaskular. Brownies ini dikemas cantik berbentuk simbol hati sebagai simbol peduli kesehatan kardiovaskular.

Bahan dasar singkong ini dipilih karena memilki zat antosianin, merupakan suatu pigmen yang dapat menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia lainnya. Selain itu, antosianin juga memiliki kemampuan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik terhadap mutagen dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan olahannya, mencegah gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula darah (antihiperglisemik). Singkong juga mengandung lutein dan zeaxantin yang merupakan pasangan antioksidan karotenoid. Zat gizi lain dalam singkong adalah kalium, fosfor, mangan dan vitamin B6. Kandungan singkong dalam brownies berperan dalam menurunkan resiko penyakit kardiovaskular, kanker usus dan dapat membantu mengontrol diabetes. Sedangkan coklat memiliki keunggulan khusus karena mengandung epicathecin flavonol yang terbukti bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Berbagai keunikan dan manfaat brownies sinkong yang ditawarkan tentunya tak perlu berpikir lama untuk segera membelinya. Siapkan payung sebelum hujan, jangan biarkan nasi menjadi bubur. Kapan lagi kita bisa menjaga jantung kita agar tetap sehat jika tidak mulai dari sekarang!
"Sayangi jantungmu,sebelum ajal menjemputmu...."

Pemesanan :
email : rose.she_fariska@yahoo.com
fb : Roce PaRica
HP : 085727647073/083838163395

Selasa, 20 Maret 2012

Awas!!! Perubahan Iklim Picu Penyebaran Penyakit

Tahukah anda apa penyebab perubahan ilklim di bumi kita ini ? Ya, tentu saja tidak lain adalah akibat adanya pemanasan global atau sering disebut Global Warming. Sebagai seorang yang berpendidikan tentunya kita tidak asing lagi dengan isitilah tersebut. Apakah sebenarnya pemanasan global itu ?
“ Pemanasan global dapat diartikan sebagai perubahan suhu bumi akibat adanya gas – gas polutan semisal karbondioksida, uap air, metana dan lainnya, yang normalnya untuk menjaga suhu bumi, namun karena jumlahnya berlebihan di atmosfer sehingga panas yang seharusnya dipantulkan keluar akhirnya tertahan di bumi dan menyebabkan peningkatan suhu. “ Ungkap salah satu dosen Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP, Ibu Yusniar Hanani, STP., M. Kes. yang sempat kami wawancarai beberapa waktu lalu. Selama kurang lebih 50 tahun terakhir kegiatan manusia, khususnya dalam konsumsi bahan bakar berasal dari fosil, telah melepas karbondioksida dan gas rumah kaca lainnya dalam jumlah yang cukup besar. Diperkirakan konsentrasi karbondioksida pada atmosfer telah meningkat lebih dari 30 %. Selain pembakaran bahan bakar minyak, meningkatanya pemanasan global dapat disebabkan oleh penggundulan hutan dan penimbunan sampah.

Pemanasan global saat ini sudah mencapai taraf yang mencemaskan. Seperti yang kita ketahui es di kutub utara mencair, banjir dimana – mana, badai yang menggunjang beberapa negara, dan kekeringan yang terjadi akibat kemarau panjang. Namun, bahaya laten lain yang perlu kita waspadai adalah naiknya temperatur bumi, ini akan berakibat pada banyaknya pendemik mikroba dan juga virus mulai menyebar di lingkungan manusia maupun hewan, baik melalui perantara makhluk hidup, air, maupun udara. Melalui perantara makhluk hidup, bu Yusniar melihatnya dari penyakit yang dipicu oleh nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria. Dahulunya penyakit ini hanya menyerang daerah – daerah tertentu seperti dataran rendah yang suhunya cenderung lebih hangat, namun dengan adanya pemanasan global, suhu di dataran tinggi yang dahulunya bersuhu dingin kini menjadi lebih hangat. Dalam keadaan hangat nyamuk berkembang biak lebih cepat. Nyamuk bertelur lebih banyak dan menetaskan telurnya kurang dari 21 hari. Penyebaran penyakit melalui air dan udara antara lain seperti buruknya sanitasi yang meningkatkan kasus diare dan gangguan pernapasan akibat udara yang tercemar oleh gas – gas polutan.

Perubahan iklim memengaruhi kesehatan melalui jalur kontaminasi mikroba dan transmisi dinamis dimana dalam penyebaran penyakit melibatkan organisme mikroba yang telah terkontaminasi virus. Dalam hal ini bu Yusniar menjelaskan, mikroba yang telah terkontaminasi menjadi lebih resisten oleh akibat adanya pemanasan global. Mikroba kemudian menjadi salah satu faktor transmisi / perpindahan penyakit dari suatu daerah ke daerah lain. Faktor lain yang menjadi sebab adanya transmisi dinamis penyakit adalah menurunnya tingkat imunitas dari masing – masing individu di daerah tertentu yang juga diakibatkan oleh perubahan iklim.
Hmmmm ternyata perubahan iklim d bumi yang kita cintai ini banyak memberi dampak negatif bagi kesehatan kita ya!. Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat ? Tentu saja dengan belajar lebih dalam tentang kesehatan, tetapi ada hal yang lebih penting yaitu dengan menjaga bumi agar tetap lestari dengan beragam keindahan dan manfaatnya. Hal itu tentu membutuhkan kesadaran dari dalam diri setiap individu untuk mencegah penggunaan bahan bakar fosil ataupun minyak bumi dalam jumlah yang besar. Misal dengan memperhatikan pemakaian kendaraan yang benar, yaitu dengan tidak mengemudi secara agresif dan pindah ke gigi yang lebih tinggi secepat mungkin juga jangan terlalu cepat saat pindah ke gigi yang lebih rendah. Cara lain tentu saja dengan penanaman pohon. Keberadaan pepohonan berfungsi untuk menjaga keseimbangan pasokan air dan juga menjaga kualitas udara dengan menyerap polutan udara sehingga dapat mengurangi kadar karbondioksida.
Rosi Fariska, Dari berbagai sumber

Mahkota Putih Milik Ibuku

By Rose She

Hari ini hari senin, 5 september 2011. Hari dimana untuk pertama kalinya aku menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kupilih baju yang sesuai untuk memberikan kesan pertama terbaik bagi dosen dan teman – teman baruku. Kukenakan baju gamis berwarna merah dengan corak putih bergaris. Kupadankan dengan jilbab putih polos di atas kepalaku. Kupandangi lama diriku didepan cermin, tiba – tiba airmataku menetes membasahi jilbab putih yang kukenakan. Kakiku terpaku melihat sosok di cermin yang berada tepat didepanku. Hatiku bergetar penuh kepedihan, ingatanku melayang kembali ke masa 3 tahun yang lalu.

Saat itu aku baru menerima pengumuman kelulusan SMP. Alhamdulillah, aku mendapat peringkat tertinggi dikelasku. Ibuku yang mengambil ijazah dan hasil Nilai Ujian Nasionalku tersenyum bangga dan membelai rambutku. Sebelumnya ibu pernah berjanji padaku untuk memberikan hadiah apapun yang kuinginkan jika aku dapat lulus dengan peringkat tiga keatas. Dan hari ini adalah saatnya ibu untuk memenuhi janjinya kepadaku. Aku meminta Handphone saat itu, karena aku merasa sudah selayaknya untuk memegang HP di bangku SMA nantinya. Aku dan ibu pergi ke sebuah mall untuk membeli HP. Ketika itu ibuku mampir ke sebuah toko penjual aksesoris muslim dan membeli satu jilbab putih. Aku heran dan bertanya pada ibu, “ Ibu, kenapa membeli jilbab putih? Bukankah ibu sudah punya banyak jilbab putih di rumah?”. Ibu hanya tersenyum dan berkata, “ Karena putih itu suci “. Aku hanya bisa terdiam dan membalas senyumnya.

Ibuku adalah seorang wanita yang menjadi inspirasiku dalam menjalani kehidupan. Ibu jarang marah padaku, ia lebih mengajariku dengan sikap yang ia perlihatkan sehari - harinya. Dapat dibilang kecerdesanku menurun dari ibuku. Ibu adalah seorang penulis. Banyak novel dan buku motivasi yang telah ditulisnya. Ibu selau berusaha menjadi ibu yang terbaik bagi anaknya. Bukan dengan selalu membantuku menyelesaikan masalah tetapi dengan menyusun teka – teki yang pada akhirnya membuatku mandiri untuk mengatasi masalahku sendiri.

Beberapa hari kemudian ketika aku selesai mengikuti tes masuk SMA, aku diberi kabar bahwa ibu masuk rumah sakit. Segera aku bergegas menuju rumah sakit yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari SMA tempat aku mengkuti tes. Ayahku hanya bilang bahwa ibu akan baik – baik saja dan menyuruhku untuk berdo’a. Setelah dokter memperbolehkanku bertemu ibu, baru aku tahu bahwa ibu terkena penyakit kanker darah atau leukimia stadium akhir. Selama ini aku baru menyadari betapa lemahnya fisik ibuku, tetapi beliau selalu menyembunyikannya dalam senyum. Melihat ibuku yang tak sadarkan diri dalam ranjang rumah sakit, hatiku pilu mendengar bahwa sebenarnya ibu telah menderita penyakit ini selama 5 tahun, setiap cek ke dokter mereka selalu menyembunyikannya dariku karena tidak ingin membuatku khawatir. Hatiku menangis dan air matakupun hampir jatuh. Tapi aku berusaha menahannya karena aku ingat pesan ayahku, “Jadilah setegar batu karang yang tak pernah rapuh walau terhempas oleh ombak, dan jika kau tak mampu menahannya, buatlah hanya kau dan Tuhanmu yang tahu air matamu”. Itulah yang ayahku katakan untuk membuat anak semata wayangnya selalu berdiri tegak.

Mulai hari itu, setiap hari aku mengunjungi ibu ke rumah sakit. Sambil menunggu pengumuman hasil tes masuk SMA, aku merawat ibuku dengan menyuapi makanan dan mengingatkan ibu untuk minum obat. Selain itu juga kami berbagi cerita tentang teman – teman dan impianku. Disela – sela perbincangan kami, ibu memberi beberapa petuah yang akan selalu aku ingat dan tanamkan dalam pikiranku. Suatu ketika aku membantu ibuku menyisir rambutnya. Helai demi helai rambut yang kusisir berjatuhan dilantai. Saat itu hatiku menahan tangis dan berkata dengan lirih,“ Ibu....”
Ia hanya tersenyum dan memintaku agar terus menyisirnya. “Kau tahu kenapa rambut disebut sebagai mahkota bagi para wanita?”Ibu bertanya padaku.

“ Karena wanita akan terlihat cantik jika memiliki rambut yang indah.” jawabku.

“Bukan itu nak, tapi karena rambut adalah mahkota yang harus dijaga dari fitnah dan dijaga keindahannya untuk orang – orang yang spesial.”

“Siapakah orang spesial itu Ibu?”

“Kau akan tahu jika kamu ingin mencari tahu.” Sekali lagi ibuku tersenyum sendu.

Hingga pada waktu pengumuman aku diterima di salah satu SMA favorite dikotaku, ibuku bahagia dan berkata, “ Kau memang anakku yang terbaik, ibu bangga padamu dan berharap dapat melihatmu diterima di perguruan tinggi juga nantinya.”

Walau kini ibuku sudah tak memiliki rambut yang utuh seperti dulu, aku selalu membantunya mengenakan jilbab putih yang selalu dipakainya. Baginya, jilbab putih itu adalah mahkota yang dimilikinya sekarang. Semakin hari kondisi ibuku semakin lemah, terkadang ia pingsan tak sadarkan diri. Hingga pada suatu malam, ibu memanggilku dan ayah. Tiba – tiba Ibu melepas ‘mahkotanya’ sehingga terihat kepala botaknya. ‘Mahkota’ itu lalu dikenakannya di kepalaku dengan susah payah dan berbisik padaku, “Jadilah sesuci warna mahkota ini”. Kemudian ibu mencium tangan ayahku sambil tersenyum, lalu tak sadarkan diri untuk selamanya. Aku pernah berjanji untuk tidak menangis lagi dihadapan ayahku, tapi saat itu aku tidak dapat menurutinya. Airmataku menetes meluapkan kedukaan dalam hatiku. Orang yang menjadi panutan dan kekuatanku telah tidur untuk selamanya. Hatiku begitu sedih dan berharap ini hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Tetapi ini kenyataan yang harus aku hadapi. Aku menangis lama diranjang ibuku sampai ayah memeluk dan menghapus airmataku.

“Ris...Riska....ayo berangkat!!”

Itulah mimpi burukku 3 tahun yan lalu. Kini aku telah terbangun dan benar – benar menyadari bahwa pada akhirnya nanti aku juga akan menyusul ibu. Saat ini aku hanya memiliki ayah. Aku akan menuruti satu - satunya orang tua yang kupunya. Mungkin ibuku tidak dapat melihatku masuk Perguruan Tinggi, tapi aku berharap dapat bertemu dan menceritakan semua kisahku di surga nantinya. Sejak ibuku meninggal, aku mulai mengenakan jilbab hingga sekarang. Saat itulah aku mulai megerti kenapa ibuku membeli jilbab putih waktu aku lulus SMP. Karena jilbab itu adalah hadiah terindah dari ibuku untuk menjadikanku selalu tetap suci sebagai seorang wanita muslimah. Ya, “ Putih itu Suci ”. Sambil tersenyum aku meninggalkan cermin dan menuju ayahku.